• About Us
  • Archives
  • Blog
  • Contact
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Donation
  • Full Width Page
  • Home
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
No Result
View All Result
Panjimas
Advertisement
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi
No Result
View All Result
Panjimas
No Result
View All Result
Home PARENTING Remaja

Kita Adalah Bangsa Penghina Pendidikan!

7 Nov 2017
in Remaja
Reading Time: 3 mins read
A A
Orang Tua Murid Beragama Kristen di AS Protes Materi Islam Masuk Kurikulum Sekolah
241
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

(Panjimas.com) – Suatu siang penulis makan di warung tenda deket pasar. Karna sendirian, pemilik warunglah yang jadi temen ngobrol. Ibu berkudung merah itu cerita kalo suaminya tukang becak. Mereka harus nyekolahin anak.

Sekarang putrinya kelas satu SMK jurusan Farmasi. Biayanya banyak banget. Masuknya aja dua belas juta. Per bulan enam ratus ribu ditambah biaya praktikum jadi satu setengah juta. Ia bilang jalani aja, karna kalo nggak di sana, putrinya nggak mau sekolah.

Tadinya pengin kayak tetangganya, sekolah di SMA lalu kuliah di keguruan. Tapi dipikir-pikir kok prosesnya panjang banget. Musti kuliah dulu, terus masih wiyata bakti dan nunggu bertahun-tahun baru diangkat jadi PNS. Akhirnya, pilihannya jatuh di farmasi aja. Biar pun biayanya mahal, tapi setelah lulus udah dijamin dapet kerjaan. Bisa disalurkan ke perusahaan dalam maupun luar negeri.

Putri ibu itu waktu di SMP langganan juara satu. Tandanya secara intelektual ia pinter. Pantes aja bisa keterima di Farmasi. Tuh sekolah emang mensyaratkan nilai ujian tinggi.

Satu wawasan kebangsaan penulis terima dari obrolan tadi. Mungkin banyak dari kita bakalan ngerasa salut dan bahkan takjub sama keluarga itu. Hidup di sektor non formal dengan jalani profesi kaum pinggiran tapi anaknya berprestasi. Bukan itu yang penulis garis bawahi. Ada keprihatinan yang amat sangat terhadap bangsa ini, terhadap cara pandang umat Islam negeri ini dalam memahami tujuan pendidikan.

Putri si ibu tadi emang pinter dalam menjawab soal. Tapi ia punya cacat fatal yang mesti segera diobati. Dari cerita tadi, kita menangkap maksud bahwa ujung dari pendidikan, dari aktivitas giat belajarnya selama ini, adalah kesejahteraan materi. Menempuh pendidikan di sekolah demi dapet kerjaan dengan gaji memuaskan. Dan rupanya hampir seluruh bangsa Indonesia punya jalan pikiran serupa. Orang tua penulis pun dulu juga sama. Penulis sendiri dulu gitu juga.

Sebenarnya apa sih tujuan pendidikan itu? Di Indonesia, tujuan pendidikan udah dijelasin dalam undang-undang. UU No. 20 tahun 2003 menyatakan Tujuan Pendidikan Nasional sebagai berikut:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Lantas dalam UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dikatakan bahwa Tujuan Pendidikan Tinggi adalah:

(a). berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa;

(b). dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa;

(c). dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia;

(d). terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.”

Yuk, kita syukuri, tujuan pendidikan menurut undang-undang yang berlaku di negeri udah bisa dibilang selaras dengan nilai-nilai Islam. Ia nggak bertentangan bahkan malah jadi implementasi ajaran Islam. Secara prinsip, nggak dikatakan di sana kalo pendidikan bertujuan untuk mendapatkan kesejahteraan materi yang bersifat pragmatis kayak yang diyakini kebanyakan orang di negeri ini, kayak yang diyakini mayoritas Muslim di negeri kayaraya ini.

Sungguh rendah, dangkal, sepele, bangsa kita memahami pendidikan. Menjadikan uang sebagai tujuan pendidikan adalah penghinaan terhadap pendidikan. Itu paham materialisme yang jelas bertentangan banget dengan Islam karna bersifat atheistik!

Kita kawula muda Muslim indonesia musti buruan tobat dan berhijrah dari pola pikir kerdil ini. Tujuan pendidikan bukanlah uang melainkan iman dan ketaqwaan. Dengan taqwa kita bisa membangun peradaban gemilang. Dengan taqwa kita nggak terancam kelaparan.

“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi ….” (al-A’raf: 96).

Tapi dengan menggenggam uang, kita cuma bakal jadi budak keserakahan kaum industrialis yang kapitalistik. Kekayaan alam dan budaya kita bakal terus dijarah sampe kita jadi budak di negeri sendiri, kayak saat ini. Punya segalanya tapi apa-apa musti beli dan utang ke luar negeri. Naudzubillahi mindzalika. Musti kita indahkan wanti-wanti Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam yang udah sering banget diceramahkan para da’i di mimbar.

Sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, “Hampir saja bangsa-bangsa berkumpul menyerang kalian sebagaimana mereka berkumpul untuk menyantap makanan dalam nampan. Seorang shahabat bertanya, “Apakah karena sedikitnya jumlah kami saat itu?” Jawab Rasul, “Bahkan saat itu jumlah kalian banyak, tapi kalian seperti buih di lautan. Sungguh, Allah benar-benar akan mencabut rasa takut di hati musuh kalian, dan sungguh, Allah benar-benar akan menghunjamkan pada hati kalian al-wahn.” Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah wahn itu?” Jawab beliau, “Cinta dunia dan takut mati.” (Hr. Abu Dawud dan Ahmad).

Jangan cuma didengerin, jadikan itu cermin kehidupan! Hadits itu bukan dongeng pengantar tidur. Ia peringatan biar kita selalu ingat dan waspada, biar nggak mudah ditipu setan, nggak lupa arah tujuan. Kita juga perlu baca kelanjutan ayat di atas. Yuk, perhatikan!

“…. Tetapi ternyata mereka medustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai apa yang telah mereka kerjakan.” (al-A’raf: 96).

Menjadikan materi sebagai tujuan aktivitas hidup termasuk bersekolah adalah bentuk nyata pengingkaran ayat-ayatNya. Wallahu a’lam. [IB]

Tags: pendidikansekolah
Share241TweetSend
Previous Post

Bachtiar Nasir Dilarang di Garut, Ketua Kokam Pusat: Itu Bukan Generasi Hubbul Wathan

Next Post

Siswa SMP Muhammadiyah PK Sabet Lomba Pengetahuan Reproduksi Anak

Next Post
Siswa SMP Muhammadiyah PK Sabet Lomba Pengetahuan Reproduksi Anak

Siswa SMP Muhammadiyah PK Sabet Lomba Pengetahuan Reproduksi Anak

Interpol Hapus Nama Syaikh Yusuf al-Qaradawi dari “Daftar Buruan Internasional”

Ulama dan Cendekiawan Muslim Internasional Serukan Kebangkitan Islam

Otoritas Masjid Al-Aqsa Kecam Unit Polisi Khusus Israel, “Ini Deklarasi Perang Terhadap 2 Miliar Muslim”

Otoritas Masjid Al-Aqsa Kecam Unit Polisi Khusus Israel, “Ini Deklarasi Perang Terhadap 2 Miliar Muslim”

  • Latest
  • Popular
Pengumuman Nomor Kontak Baru Redaksi Panjimas.com

Pengumuman Nomor Kontak Baru Redaksi Panjimas.com

8 Mar 2024
Sinead O’Connor Bangga Menjadi Muslim

Sinead O’Connor Bangga Menjadi Muslim

18 Mar 2024
Tolak Keras Akui Israel, DSKS Protes ke DPRD Solo

Tolak Keras Akui Israel, DSKS Protes ke DPRD Solo

11 Jun 2025
Gema Takbir Jogja yang diselenggarakan AMM Gondomanan 30 Maret 2025

Gema Takbir Jogja yang diselenggarakan AMM Gondomanan 30 Maret 2025

28 Mar 2025
UU Baru Disahkan, Masyarakat Diambang Kecemasan

UU Baru Disahkan, Masyarakat Diambang Kecemasan

28 Mar 2025
Pondok Ngruki Buka Puasa Bersama BRIN dan Balitbang Agama Semarang

Pondok Ngruki Buka Puasa Bersama BRIN dan Balitbang Agama Semarang

22 Mar 2025
Perang Spanduk Antara Laskar VS Gudang Miras Terus Berlanjut

Perang Spanduk Antara Laskar VS Gudang Miras Terus Berlanjut

11 Mar 2025
Gudang Miras di Colomadu Ngeyel Berdiri Padahal Ditolak Warga, Siapa Bekingnya?

Gudang Miras di Colomadu Ngeyel Berdiri Padahal Ditolak Warga, Siapa Bekingnya?

8 Mar 2025
Buka Kedai Babi di Pasar Malam Arabian, Mall Sukoharjo Nodai Bulan Suci

Buka Kedai Babi di Pasar Malam Arabian, Mall Sukoharjo Nodai Bulan Suci

1 Mar 2025
Orang Tua Murid Beragama Kristen di AS Protes Materi Islam Masuk Kurikulum Sekolah

Kita Adalah Bangsa Penghina Pendidikan!

50 Ciri Gangguan Jin

50 Ciri Gangguan Jin

Benarkah 2 Juta Muslim Murtad Tiap Tahun?

Benarkah 2 Juta Muslim Murtad Tiap Tahun?

Inilah Kisah-kisah Keji & Tak Senonoh yang Melecehkan para Nabi dalam Kitab Suci Kristen

Inilah Kisah-kisah Keji & Tak Senonoh yang Melecehkan para Nabi dalam Kitab Suci Kristen

Hubungan Suami Istri Disunnahkan pada Malam Jum’at?

Hubungan Suami Istri Disunnahkan pada Malam Jum’at?

Kisah Malang Tabi’in Mujahid Hafal Al-Qur’an yang Murtad, Apa Penyebabnya?

Kisah Malang Tabi’in Mujahid Hafal Al-Qur’an yang Murtad, Apa Penyebabnya?

Penyaliban Firaun dan Yesus, Fakta atau Fiktif?

Nih Sejarahnya Kenapa Yesus Dianggap Tuhan

  • About Us
  • Contact
  • Disclaimer
  • Copyright
  • Donation
  • Pedoman Media Siber

Seluruh materi baik artikel, berita, foto, video maupun logo dalam situs Panjimas.com bebas copy untuk keperluan dakwah dan referensi non-komersial, dengan mencantumkan sumbernya (Panjimas.com).Anda bisa turut berdakwah dengan mengirimkan informasi, berita, artikel dan opini untuk dipublikasikan non komersial.

Email: [email protected] | Telp/SMS: 0812 60000 560

Copyright © 2025 — Panjimas. All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi

Copyright © 2019
Panjimas. All Rights Reserved.