GAZA, (Panjimas.com) – Otoritas Mesir membuka perbatasan Rafah hari Senin (7/9) untuk mempersilahkan kloter pertama Jama’ah Haji dari Jalur Gaza untuk bergerak keluar menuju Hijaz dalam rangka ibadah Haji.
Sebuah sumber keamanan di perbatasan mengatakan kepada kantor Berita Risalah yang di kutip oleh Kantor Berita Suara Palestina bahwa menurut beberapa informasi dan janji dari pihak Mesir, pintu Rafah akan dibuka selama 3 hari dimulai hari Senin untuk Jama’ah Haji yang akan meninggalkan Jalur Gaza menuju Saudi dan untuk masuknya sejumlah warga Palestina yang terjebak di wilayah Mesir ke wilayah Gaza.
Yusuf Id’is, menteri urusan Agama Palestina menegaskan bahwa kloter pertama Jama’ah Haji dari Jalur Gaza akan meninggalkan Jalur Gaza besok melalui pintu perlintasan darat Rafah merujuk kepada 2008 Jama’ah Haji akan meninggalkan Gaza selama 3 hari dibukanya pintu Rafah.
Yusuf menjelaskan dalam pernyataan khusus kepada kantor berita, bahwa komunikasi dengan pihak Mesir untuk membuka pintu Rafah terus berlanjut merujuk kepada adanya janji resmi pemerintah Mesir yang akan membuka Rafah sejak besok hingga 3 hari kedepan untuk seluruh Jama’ah Haji Jalur Gaza yang akan berangkat menuju Hijaz.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh prosedur telah selesai dijalani oleh para Jama’ah Haji untuk bisa keluar tanpa adanya rintangan berarti yang bisa mencegah dibukanya pintu Rafah atau rencana keluarnya mereka untuk berhaji.
“Jama’ah Haji tersebut akan pulang kembali ke Jalur Gaza pada awal bulan oktober mendatang” tambah Yusuf.
Otoritas Mesir hingga saat ini secara terus menerus dan hampir secara total menutup pintu perbatasan yang menghubungkan antara Jalur Gaza dengan Mesir sejak bulan juli 2013, dan membukanya hanya untuk kondisi kemanusiaan, sementara pihak resmi Mesir mengatakan bahwa dibukanya pintu Rafah tergantung oleh stabil tidaknya situasi keamanan di wilayah utara Sinai paska sejumlah serangan yang menargetkan sejumlah pos keamanan dan militer Mesir di dekat perbatasan Jalur Gaza.