BEKASI (Panjimas.com) – Masjid Al-Furqon di Harapan Indah menggelar bedah buku MUI, “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia” pada Ahad (31/1/2016).
Acara bedah buku MUI tersebut diselenggarakan oleh Remaja Islam Masjid Al Furqon (RISMAFUR) bekerjasama dengan DKM Masjid Al Furqon dan Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Bekasi Raya dengan tujuan memberikan pemahaman kepada kaum muslimin, khususnya kepada para remaja agar mampu membedakan antara ajaran sesat Syiah dan ajaran Islam yang lurus.
“Remaja biar tahu, paham kayak Syiah ini sangat mengkhawatirkan. Biar tahu mana paham yang nggak baik dan paham yang lurus,” ujar Budi selaku Pembina RISMAFUR di Masjid Al Furqon, Ahad (31/1/2016).
Bedah buku MUI di Masjid Al Furqon itu menghadirkan Pakar dan Peneliti Aliran Sesat, Ustadz Anung Al Hamat dan Sekjen ANNAS Bekasi Raya, Abdul Malik Akbar sebagai moderator.
“Jika orang mengatakan Islam dan Syiah sama, maka keliru. Mulai dari syahadat sampai shalatnya Islam dan Syiah berbeda,” ujar Ustadz Anung mengawali bedah bukunya, Ahad (31/1/2016).
Tak hanya itu, Ustadz Anung juga memaparkan begitu kejinya aliran sesat Syiah mencaci para shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. [AW/Iyan]