SOLO, (Panjimas.com) – Aliansi Sekolah-sekolah Islam atau International Islamic Schools Alliance (ITTISHAL) menggelar International Conference on Islamic Education (ICIE) di Hotel The Sunan, Jl Ahmad Yani 40, Solo, Senin (10/10).
Acara yang digelar tanggal 10-12 Oktober tersebut diikuti sejumlah delegasi mancanegara dan pengelola sekolah-sekolah Islam di Tanah Air. Eny Rahma Zaenah, Ketua Panitia ICIE mengatakan bahwa acara tersebut bukan untuk tenar, namun mencetak generasi Islam yang mendunia dan untuk kejayaan Islam.
“Kita pingin untuk generasi Islam se dunia ke depan saling bersinergi dan berkolaborasi secara kuat. Kalau sementara ini kita masih merujuk pada barat, ke depan pemikiran cendikiawan muslim menjadi referensi. Itu yang ingin diraih ITTISHAL,” katanya.
Konferensi yang menampilkan pembicara dari sejumlah negara tersebut dibuka oleh Prof Dr. BJ Habibie. Dalam sambutannya beliau mengatakan perlunya sinergi positif antara budaya dan agama.
“Yang kita kejar adalah meningkatkan produktifitas. Produktifitas itu berarti sinergi positif, antara elemen, budaya, agama, dan pengertian ilmu pengetahuan dan teknologi. Proses pembudayaan energi positif antara budaya dan agama yang ditentukan di dalam keluarga, dan disempurnakan di sekolah. Saya yakin seperti kita sendiri akan bisa,” ucap mantan Presiden Republik Indonesia itu.
Habibie menjelaskan Sinergi positif atau negatif, hal itu bisa diraih positif jika sinergi elemen agama dan elemen budaya disatukan. Keseimbangan antara ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan teknologi disinergikan.
“Saya beri contoh, 1 ditambah 1 sama dengan 2 itu sinergi biasa, tapi kalau saya berbuat 1 ditambah 1 sama dengan 20 ribu, bukan korupsi tapi pinter. Itu namanya sinergi positif, tapi awas kalau anda tidak mengerti membuat sinergi positif, 1 ditambah 1 bukan 20 ribu tapi minus 1 juta, saling menghancurkan hati-hati,” ujarnya. (SY)