YOGYAKARTA (Panjimas.com) –Proses hukum terhadap penista Agama Islam yang dilakukan Ahok masih belum menunjukkan keseriusan aparat penegak hukum. Untuk itu, Ormas Islam se-DIY mengadakan silaturrohmi umat di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Kamis (10/11/2016).
Dalam agendanya, mereka berkoordinasi dengan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, ustadz Bachtiar Nasir (UBN). Dalam pertemuan tersebut Ustadz UBN meminta umat tetap menjaga semangat dan kewaspadaan.
“Aksi Damai Bela Islam Jilid III tetap akan kita selenggarakan dengan tema besar ‘Bela Qur’an,” katanya lewat sambungan telepon Kamis malam.
Mengenai pelaksanaan, kata ustadz Bachtiar masih menunggu waktu yang dijanjikan Wapres Jusuf Kalla pada Jumat lalu. “Dengan terus mencermati perkembangan penanganan kasus penistaan Al Quran,” imbuhnya.
Fani pengurus Masjid Jogokaryan membenarkan ketika dihubungi Panjimas lewat sambungan teleponnya. Dia mengatakan munculnya Risalah Jogja lebih banyak dari hasil tausiyah UBN.
“Risalah Jogja itu bagian dari tausiyah yang disampaikan UBN, kemudian kami tulis menjadi risalah Jogja” kata Fani pada Panjimas, Jumat (11/10/2016).
Hasil dari diskusi itu, dikukuhkan sebuah risalah (surat) yang dibuat atas respon kelanjutan dari kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok. Berikut isi dari Risalah Jogja:
- Mari ajak seluruh ummat menjaga dan merutinkan tilawah Al Quran. Jadikan kemesraan dengan Al Quran sebagai sumber kekuatan keyakinan, fikrah, dan akhlaq perjuangan kita.
- Mari ajak seluruh ummat menghayati kandungan makna Surat Al Maidah. Kepada para Ustadz, Guru, dan ‘Alim-‘Ulama agar menyampaikan kajian tafsir Surat Al Maidah di majelis-majelisnya
- Mari ajak seluruh ummat menyemarakkan Gerakan Shalat Berjama’ah di Masjid, sebagai sarana dasar menyatukan langkah dan hati
- Kedepan, akan makin banyak yang berkepentingan untuk menunggangi perjuangan kita. Jangan terpancing, jangan melawan dengan melawan, lawan dengan bertahan. Tetaplah bertahan pada syi’ar kita: ”Hukum Penista Al Quran dan Pelindungnya!”
- Teruslah menguatkan komunikasi dan sinergi antar ummat, rapikan koordinasi di bawah komando GNPF MUI, jalin ukhuwah, perbanyak kawan dan sedikitkan lawan. [SY]