SUKOHARJO (Panjimas.com) – Ustadz Faiz Baradja terangkan krisis di Aleppo Suriah pada tabligh akbar di Masjid Al Fattah, Cemani, Grogol, Sukoharjo, ahad (1/1/2017).
Ustadz Faiz menjelaskan bahwa Krisis Aleppo menjadi tanggungjawab umat Islam di seluruh dunia. Yang lebih membutuhkan justru diri umat Islam sebagai ujian sampai dimana tingkat keimanannya.
“Dalam hal yang membantu saudara kita di Suriah yang lebih besar itu sebenarnya kita. Mereka memang butuh tapi kita sebagai ujian kita. Kalau kita melihat kedalam lebih besar, lebih menakutkan, ini sebuah kasus yang menuntut kepada kita keseriusan,” katanya.
Pembantaian warga sipil di Aleppo masih saja ada orang yang menafikkannya. Kata Ustadz Faiz, kejadian Aleppo memilah orang beriman dengan orang munafik. Ciri orang munafik jika dihadapkan pada perjuangan mereka tidak mau karena bahaya resiko yang akan dialaminya.
“Orang munafik itu tidak mau resiko. Maka Ibnu Taimiyah mengatakan musuhku itu mau apa, mau saya diusir itu tamasya saya, mau dipenjara itu cara mendekatkan saya pada Allah, mau dibunuh itu pertemuan saya dengan Allah. Orang beriman seperti itu,” ujarnya.
Ustadz Fais meminta jamaah untuk segera mengambil kesempatan ini sebagai bentuk keberpihakan pada umat Islam. Menjadi bagian terdepan bagus, namun jika tidak bisa setidaknya menjadi penyokong dibelakang bukan menjadi komentator bahkan memusuhi.
“Musibah yang dialami mereka, dibom, dibunuh, dibantai, terus ditambah musim dingin, kemudian banjir. Ini yang membutuhkan justru kita, harta kita yang didunia itu tidak ada gunanya. Maka masing-masing kita harus mempunyai andil dalam perjuangan,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut diadakan penggalangan dana bagi warga Aleppo Suriah. Meski belum dimulai ketua Takmir Masjid Al Fattah, Yusuf Al Katiri memyampaikan bahwa sudah mendapatkan infaq dua juta rupiah. (SY)