NABEUL, TUNISIA (Panjimas.com) – Sebuah kelab malam di Tunisia ditutup setelah munculnya rekaman yang menunjukkan seorang DJ memainkan remix untuk joget disko dengan tambahan unsur suara azan.
Video yang tersebar sejak Minggu (2/4/2017) itu merupakan potongan rekaman dari peristiwa di Festival Orbit di Kota Nabeul, dan memicu kemarahan warga di media sosial.
Gubernur Nabeul Mounaouar Ouertani, mengatakan, kelab itu akan terus ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Sementara itu, aparat sudah mulai melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut.
Dalam rekaman itu terlihat para pengunjung kelab di pesta pada Jumat malam, berjoget dengan iringan musik yang dimainkan oleh dua DJ dari Eropa, dekat Hammamet, resor tepi laut yang populer.
Musik yang mengiringi joget para pengunjung itu mengandung beberapa bagian dari suara azan.
“Setelah mengkonfirmasi fakta-faktanya, kami memutuskan untuk menutup kelab malam ini,” kata Gubernur Ouertani.
Dia mengatakan, manajer kelab itu juga telah ditahan dengan dugaan pelanggaran akhlak dan sopan-santun.
“Kami tidak akan membiarkan serangan terhadap perasaan keagamaan dan hal-hal yang disucikan dalam agama,” kata Ouertani.
Pada hari Senin, penyelenggara Orbit Festival meminta maaf melalui unggahan di halaman Facebook acara itu.
Namun, mereka mengaku tidak bertanggung jawab pada materi yang dimainkan oleh para pengisi acara.
Sementara, DJ yang dipermasalahkan, tidak menyadari bahwa hal itu mungkin menyinggung publik dari sebuah negara Muslim seperti kami.
Demikian diungkapkan mereka dalam posting di situs media sosial dalam bahasa Perancis.
Kemudian, Dax J, yang memainkan “azan” itu pun telah menyampaikan permintaan maaf.
“Saya meminta maaf kepada siapa pun yang mungkin tersinggung oleh musik yang saya mainkan di Orbit Festival di Tunisia pada hari Jumat,” ungkap dia.
“Saya tidak pernah punya niat saya untuk menyinggung atau menyebabkan melecehkan siapa pun,” kata dia lagi. [AW/Tribun]