• About Us
  • Archives
  • Blog
  • Contact
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Donation
  • Full Width Page
  • Home
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
No Result
View All Result
Panjimas
Advertisement
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi
No Result
View All Result
Panjimas
No Result
View All Result
Home NEWS Internasional

Aktivis Rohingya Berbagi Kisah Terkait Intimidasi, Represi, dan Genosida

11 Feb 2019
in Internasional, NEWS
Reading Time: 2 mins read
A A
Aktivis Rohingya Berbagi Kisah Terkait Intimidasi, Represi, dan Genosida
0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

WASHINGTON, (Panjimas.com) — Ketakutan, intimidasi, represi dan genosida. Ini adalah rangkaian kata yang digunakan komunitas Rohingya untuk menggambarkan apa yang terjadi pada mereka di tangan pasukan militer Myanmar.

“Beberapa orang mungkin berpikir bahwa dengan meninggalkan rezim genosida yang represif, maka Rohingya akan bebas,” pungkas Yasmin Ullah, seorang Aktivis Muslim Rohingya.

“Ketakutan dan intimidasi merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari di Arakan, atau yang disebut Rakhine belakangan ini. Ketakutan dan intimidasi mengikuti kami ke manapun,” tuturnya.

Pada Jumat (08/02), Koalisi Rohingya Merdeka (FRC) mengumpulkan para cendekiawan dan aktivis dalam konferensi selama dua hari di New York, yang bertujuan untuk mengungkap kondisi kaum minoritas itu dan menyerukan kepada dunia agar mendengarkan dan menekan Myanmar untuk berhenti menyerang Rohingya.

Razia Sultana, Koordinator FRC untuk Urusan Perempuan dan Anak, mengatakan pihaknya “sangat kecewa” pada komunitas internasional yang belum mengambil tindakan tegas atau bertujuan terhadap orang-orang yang bertanggung jawab atas genosida.

Dalam Tim misi pencarian fakta Oktober lalu, PBB mencatat bahwa genosida terhadap Rohingya masih berlangsung, namun belum ada tindakan dari Dewan Keamanan PBB.

Namun elemen Rohingya lainnya seperti Thun Khin, Presiden Organisasi Rohingya Burma, melihat deklarasi genosida PBB sebagai kesempatan untuk menyerukan dukungan internasional atas apa yang mereka gambarkan sebagai orang paling teraniaya di dunia.

“Akhirnya dunia mengetahui apa yang telah kami katakan selama bertahun-tahun. Komunitas kami, seperti yang kami katakan, satu-satunya kata untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi adalah genosida,” pungkas Khin.

Sejarah panjang di Myanmar

Thun Khin, cucu Sekretaris Parlemen Burma, menguraikan sejarah komunitas Rohingya di Myanmar.

“Kami sudah tinggal di sini selama berabad-abad,” tuturnya.

Khin mencatat bahwa kampanye melawan Rohingya bukanlah persoalan baru dan telah berlangsung selama beberapa dekade, dan tujuan akhir pemerintah Myanmar adalah genosida.

Ketika militer memulai operasi melawan Rohingya, mereka berpikir bisa berharap ke pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi, yang saat itu sedang dalam tahanan rumah, untuk mendapatkan dukungan. Khin menyebutkan bahwa dia bahkan berkampanye soal pembebasannya ke seluruh dunia Barat.

Suu Kyi menjanjikan hak-hak dasar Rohingya setelah demokrasi berdiri. Tapi begitu dia berkuasa, dia juga terlibat dalam kejahatan negara.

“Jika dia mau, dia bisa membuka akses negara Rahkine. Atau dia bisa membebaskan para penulis, wartawan yang meliput kekejaman militer terhadap Rohingya. Tetapi dia memilih untuk tidak melakukan apa-apa,” tandas Khin.

Pengalaman Khin dengan pemerintah sipil membuatnya lebih waspada terhadap hubungan dengan pemerintah Myanmar dan memperkuat pemahamannya bahwa komunitas Rohingya perlu diberi wewenang untuk membuat keputusan sendiri.

“Jika sejarah mengajarkan kita sesuatu, itu adalah bahwa Rohingya tidak dapat dibiarkan bergantung pada belas kasihan pasukan Myanmar. Rohingya juga harus memiliki kursi untuk menentukan masa depan kita sendiri,” imbuh Khin.

Lebih dari 750.000 pengungsi Rohingya, kebanyakan perempuan dan anak-anak, melarikan diri dari Myanmar kemudian menyeberang ke Bangladesh setelah pasukan Myanmar melancarkan penumpasan komunitas Muslim minoritas pada Agustus 2017, menurut Amnesty International.

Sejak itu, hampir 24.000 Muslim Rohingya dibunuh oleh pasukan negara Myanmar, menurut laporan oleh Ontario International Development Agency (OIDA).

OIDA juga melaporkan bahwa lebih dari 34.000 Rohingya dilemparkan ke dalam api, 18.000 perempuan dan gadis Rohingya diperkosa oleh tentara dan polisi Myanmar, serta lebih dari 115.000 rumah Rohingya dibakar.

PBB juga mendokumentasikan pemerkosaan massal, pembunuhan – termasuk bayi dan anak kecil – pemukulan brutal dan penculikan yang dilakukan oleh pasukan negara Myanmar.[IZ]

 

 

 

 

 

 

 

Tags: Aktivis Rohingya Berbagi Kisah Terkait Intimidasidan GenosidaheadlinesRepresiRezim Genosida MyanmarSituasi Krisis RohingyaTun KhinYasmin Ullah
ShareTweetSend
Previous Post

Asosiasi Muslim Jerman Tuntut PBB Beri Sanksi China Atas Penindasannya Terhadap Uighur

Next Post

PW PII Jawa Tengah Gelar Konwil ke-30 di Bumiayu Brebes

Next Post
PW PII Jawa Tengah Gelar Konwil ke-30 di Bumiayu Brebes

PW PII Jawa Tengah Gelar Konwil ke-30 di Bumiayu Brebes

Rapat Pleno Dewan Pertimbangan MUI Bahas Dua Masalah

Antisipasi Kristenisasi MUI Gelar Pertemuan

Pusat Mitigasi Bencana Tetapkan Zona Berbahaya Gunung Karangetang di Sulawesi Utara

Pusat Mitigasi Bencana Tetapkan Zona Berbahaya Gunung Karangetang di Sulawesi Utara

  • Latest
  • Popular
Pengumuman Nomor Kontak Baru Redaksi Panjimas.com

Pengumuman Nomor Kontak Baru Redaksi Panjimas.com

8 Mar 2024
Sinead O’Connor Bangga Menjadi Muslim

Sinead O’Connor Bangga Menjadi Muslim

18 Mar 2024
Tolak Keras Akui Israel, DSKS Protes ke DPRD Solo

Tolak Keras Akui Israel, DSKS Protes ke DPRD Solo

11 Jun 2025
Gema Takbir Jogja yang diselenggarakan AMM Gondomanan 30 Maret 2025

Gema Takbir Jogja yang diselenggarakan AMM Gondomanan 30 Maret 2025

28 Mar 2025
UU Baru Disahkan, Masyarakat Diambang Kecemasan

UU Baru Disahkan, Masyarakat Diambang Kecemasan

28 Mar 2025
Pondok Ngruki Buka Puasa Bersama BRIN dan Balitbang Agama Semarang

Pondok Ngruki Buka Puasa Bersama BRIN dan Balitbang Agama Semarang

22 Mar 2025
Perang Spanduk Antara Laskar VS Gudang Miras Terus Berlanjut

Perang Spanduk Antara Laskar VS Gudang Miras Terus Berlanjut

11 Mar 2025
Gudang Miras di Colomadu Ngeyel Berdiri Padahal Ditolak Warga, Siapa Bekingnya?

Gudang Miras di Colomadu Ngeyel Berdiri Padahal Ditolak Warga, Siapa Bekingnya?

8 Mar 2025
Buka Kedai Babi di Pasar Malam Arabian, Mall Sukoharjo Nodai Bulan Suci

Buka Kedai Babi di Pasar Malam Arabian, Mall Sukoharjo Nodai Bulan Suci

1 Mar 2025
Aktivis Rohingya Berbagi Kisah Terkait Intimidasi, Represi, dan Genosida

Aktivis Rohingya Berbagi Kisah Terkait Intimidasi, Represi, dan Genosida

50 Ciri Gangguan Jin

50 Ciri Gangguan Jin

Benarkah 2 Juta Muslim Murtad Tiap Tahun?

Benarkah 2 Juta Muslim Murtad Tiap Tahun?

Inilah Kisah-kisah Keji & Tak Senonoh yang Melecehkan para Nabi dalam Kitab Suci Kristen

Inilah Kisah-kisah Keji & Tak Senonoh yang Melecehkan para Nabi dalam Kitab Suci Kristen

Hubungan Suami Istri Disunnahkan pada Malam Jum’at?

Hubungan Suami Istri Disunnahkan pada Malam Jum’at?

Kisah Malang Tabi’in Mujahid Hafal Al-Qur’an yang Murtad, Apa Penyebabnya?

Kisah Malang Tabi’in Mujahid Hafal Al-Qur’an yang Murtad, Apa Penyebabnya?

Penyaliban Firaun dan Yesus, Fakta atau Fiktif?

Nih Sejarahnya Kenapa Yesus Dianggap Tuhan

  • About Us
  • Contact
  • Disclaimer
  • Copyright
  • Donation
  • Pedoman Media Siber

Seluruh materi baik artikel, berita, foto, video maupun logo dalam situs Panjimas.com bebas copy untuk keperluan dakwah dan referensi non-komersial, dengan mencantumkan sumbernya (Panjimas.com).Anda bisa turut berdakwah dengan mengirimkan informasi, berita, artikel dan opini untuk dipublikasikan non komersial.

Email: [email protected] | Telp/SMS: 0812 60000 560

Copyright © 2025 — Panjimas. All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi

Copyright © 2019
Panjimas. All Rights Reserved.