WASHINGTON (Panjimas.NET) – Pemerintah Arab Saudi menuduh Negara Syi’ah Iran berperan besar di belakang kelompok milisi Syi’ah Houthi dalam pemberontakan di Yaman. Sedangkan para pejabat Amerika Serikat (AS) menyebut Garda Revolusi Iran melatih milisi Syi’ah Houthi untuk menggunakan senjata canggih.
Tuduhan Saudi itu disampaikan Duta Besar Arab Saudi untuk AS, Adel al-Jubeir kepada para wartawan. “Kami melihat Iran memainkan peran besar dalam mendukung Houthi,” kata Jubeir pada Sabtu (28/3/2015) seperti dilansir Haaretz.
Diplomat Saudi itu juga menyebut Syi’ah Hizbullah Libanon juga ikut berperan di Yaman. ”Ada penasihat Iran yang menasihati mereka dan sekutunya Hizbullah yang menasihati mereka,” lanjut Jubeir.
Para pejabat keamanan AS yang berbicara dengan syarat anonim mengaku prihatin bahwa Garda Revolusi Iran telah melatih milisi Syi’ah Houthi untuk menggunakan persenjataan canggih yang mereka peroleh setelah merebut pangkalan militer di Yaman.
Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest ikut prihatin dengan laporan soal keterlibatan Negara Syi’ah Iran dalam krisis Yaman. ”Kami telah menyampaikan keprihatinan kami sebelumnya tentang dampak destabilisasi, bahwa Iran memiliki peran dalam situasi tertentu. Kami terus memiliki kekhawatiran tentang mereka,” ujarnya. [Muhajir/snews]