JAKARTA, (Panjimas.com) – Setelah Kuswanto ditangkap pada Kamis (28/01/2016) di Tangerang pukul 06.20 pagi oleh Densus 88. Hal itu membuat media massa sekuler baik cetak maupun elektronik memberitakan bahwa dia terlibat aksi bom Sarinah, Thamrin.
Pihak keluarga yang diwakili istrinya menegaskan bahwa suaminya hanya korban salah tangkap Densus 88.
“Suami saya kalau keluar rumah hanya kerja saja.Keluar pagi pulang malam. Begitu saja setiap hari,” kata istri korban salah tangkap densus 88 saat diwawancara Panjimas di kantor Komnas HAM Senin (01/02/2016).
Istri Kuswanto menceritakan bahwa suaminya baru bekerja 4 bulan di grup PT. Mayora sebagai Supervisor di daerah Pamulang.
“Suami saya tidak pernah terlibat dalam tindak pidana apapun seperti yang diberitakan banyak media massa.Setiap hari dia sibuk kerja,” jelasnya.“Sebelumnya suami saya kerja di Surabaya dari tahun 2010-2015 di bisnis alat-alat berat di Surabaya.[TM]