SUKOHARJO (Panjimas.com) – Demi merespon keinginan persatuan umat Islam, Komunitas Nahi munkar Soloraya (Konas) menggelar silaturrahmi bersama aktivis nahi munkar, di Ngruki, Grogol, Sukoharjo, Senin malam (7/8/2017).
Sekjen DSKS (Dewan Syariah Kota Surakarta), Suwondo mengatakan bahwa dinamika pergerakan saat ini membutuhkan pemimpin yang memperjuangkan Islam dan umat Islam.
“Kita mendesak untuk bersatunya umat, saya melihat Konas juga merespon hal itu. Harapan kita bisa satu komando dan bergerak bersama. Langkah awal menjaring tokoh yang akan kita koleksi beberapa nama untuk menjadi pemimpin,” katanya.
Sementara itu, Ustadz Wasono Nurhadi, Komisi Ukhuwah MUI Kota Solo menghimbau umat Islam mulai memikirkan kepemimpinan. Sebab jika pemimpin tidak dipegang umat Islam akan menghambat dakwah aktivis Islam.
“Kita bisa menang, salah satunya contoh di DKI. Di Solo memang secara kalkulasi kalah, saya menyaksikan langsung dari awalnya 17 persen naik menjadi 43 persen. Sebab kita masih golput,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Dadio Hasto, Koordinator Konas, ia berharap Konas memiliki pemimpin untuk lebih aktif dalam menggerakan aktivis Islam di grup Konas.
“Konas ini diharap bisa mendukung dakwah dari ormas-ormas lain. Maka ketika organisir ini akan butuh kepemimpinan, perlu adanya amir. Dan agar tidak sia-sia adanya amir di daerah-daerah juga harus ada,” ucap Hasto.
Ikut memberikan tanggapan, Endro Sudarsono, humas LUIS (Laskar Umat Islam Surakarta) meminta aktivis umat Islam tetap mendorong perjuangan umat dalam memberantas kemaksiatan. Selain itu dalam kancah politik, laskar umat Islam juga harus andil tanpa mementingkan pribadi maupun kelompok.
“Berkaitan politik, pihak lawan memang berusaha untuk memimpin. Memang faktanya saat ini yang minoritas sedang memimpin. Tapi mental kita figth garis depan laskar, yang penting niat kita bukan pribadi bukan kelompok,” ujar Endro. [SY]