Jakarta, Panjimas.com – Mungkin banyak diantara kita yang belum mengetahui esensi dan makna puasa yang kita jalani saat ini di bulan suci Ramadhan. Fenomena yang terjadi di masyarakat dimana kondisi sebagian kita belum mengaplikasikan hakikat puasa dengan baik.
Untuk itu Sekretaris Ditjen (Sesditjen) Bimas Islam Kemenag, M Fuad Nasar mengajak dan menyerukan kepada seluruh umat Muslim di Indonesia untuk bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan khusyuk, ikhlas dan penuh ketakwaan.
“Jangan menjalankan puasa sebagai formalitas saja, tetapi harus ada peningkatan dari tahun ke tahun. Kalau bisa kualitas puasa yang dijalankan di tahun ini lebih berkualitas dari tahun kemarin,” ujar Fuad.
Dirinya juga kemudian melanjutkan bahwa terdapat keunikan di bulan Ramadhan dimana berbagai dimensi ibadah dipertemukan selama bulan suci ini. Di antaranya ibadah shalat, zakat, silaturahmi dan mempertinggi daya penghayatan terhadap nilai keimanan, ketakwaan, serta akhlak dalam kehidupan.
Sangat penting berbagai ibadah tersebut dijadikan modal bagi masyarakat dalam mewujudkan tatanan sosial yang rukun, harmonis dan dinamis menuju Indonesia yang lebih baik.
Sesditjen Bimas Islam Kemenag itu juga mengatakan bahwa ibadah puasa Ramadhan merupakan sebuah pengalaman latihan ibadah yang berkesan bagi anak-anak sepanjang hidupnya. Saat dewasa nanti, anak-anak akan teringat kenangan saat dibangunkan sahur oleh orang tuanya dan pernah menjalankan puasa setengah hari.
Bagi orang dewasa, puasa Ramadhan adalah mengukur diri seberapa besar penghayatan terhadap ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Tentu saja hasilnya akan terlihat bagaimana mengimplementasikan ajaran Islam dalam kehidupan sosial dan dimana saja kita berada dan bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.