BATAM, (Panjimas.com) – Persoalan deportasi TKI masih menjadi masalah krusial di negeri ini. Meski demikian gerak pemerintah terkesan lambat. Deportasi TKI menjadi momok bagi ketenagakerjaan indonesia.
Seperti kasus yang terjadi di Malaysia, pemerintah Malaysia mendeportasi sebanyak (jumlah TKI) lantaran TKI tidak memegang surat resmi seperti paspor. Kondisi para TKI sangat memprihatinkan.
Lontang-lanting di Batam tanpa arah tujuan. Hal itu mengusik keprihatinan Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah ( Laznas BMH) Perwakilan Kepulauan Riau.
Bertempat di Kantor BMH, Senin (11/12/2017) Pihak Laznas BMH menyalurkan donasi kepada para TKI. Menurut Kepala BMH Perwakilan Kepulauan Riau, Umar Said bilamana bapak-bapak TKI ini berasal dari Sulawesi, Jawa, NTT yang bekerja sebagai pekerja buruh keras di perkebunan sawit Malaysia.
“Semoga mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan kami bantu dari finansial,” tuturnya.
Bantuan biaya hidup berupa dompet peduli (uang saku) ini langsung disalurkan oleh Manajer Marketing & Perhimpunan, Muhammad Syarif kepada beberapa perwakilan TKI.
Dimas, salah satu TKI asal Sulawesi menghaturkan banyak terimakasih atas bantuannya, dia menyadari bahwa dirinya harus membuat paspor terlebih dahulu jika ingin sukses di negara orang.
“Semoga ada hikmahnya dibalik semua ini, terimakasih BMH,” ceritanya. [RN]